Desain Pembelajaran

Prolog

William J Rothwell menjelaskan hal baru tentang desain pembelajaran. Ia mengatakan bahwa desain pembelajaran bukan hanya sekedar menciptakan pembelajaran, seperti merumuskan tujuan, mennetukan topik, menentukan strategi pembelajaran, mengavaluasi hasil belajar dan lain-lain. Tapi secara lebih luas, tujuan utama desain pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah kinerja manusi. Gila, bukan? Bukankah selama ini, kita hanya tahu desain pembelajaran seperti pada pandangan pertama di atas? Penekanan pada maslah kinerja ini, memaksa desainer pembelajaran untuk memulai pekerjaannya sejak mulai analisis masalah kinerja, identifikasi akar masalah, mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi dan mengimplementasikan solusi yang dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi konsekuensi yang tidak diharapkan.

Desain Pembelajaran sebagai Profesi

Desain pembelajaran juga merupakan suatu profesi. William J. Rothwell menjelaskan adanya 10 asumsi kunci profesi desain pembelajaran, sebagai beirkut:
1. Desainer pembelajaran adalah orang-orang yang menunjukkan kemampuan desain dalam pekerjaan terlepas dari jenis pekerjaan dan pelatihan. Artinya, Desainer Pembelajaran harus mampu memecahkan masalah kinerja, untuk jenis pekerjaan apapun ditempat manapun. Maksudnya, seorang desainer pembelajaran walaupun tidak memiliki latar belakang pendidikan dan ekahlian dalam bidang tertentu, dapat melakukan pekerjaan mendesain pembelajaran atau memecahkan masalah kinerja untuk pekerjaan apapun dan di tempat manapun. Contoh, walapun kita sebagao seorang desainer pembelajaran, tidak memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan dalam bidang militer, tapi kita dapat merancang pembelajaran di salah satu Angkatan Bersenjata, misalnya.
2. Kompetensi mendesain pembelajaran berhubungan dengan orang-orang yang bekerja dalam seting pekerjaaan apapun. Artinya, seorang desainer pembelajaran tidak bekerja sendiri, tapi berkolaborasi dengan ahli dalam bidang lain yang terkait.
3. Desain pembelajaran adalah proses yang secara umum dipandu atau mengacu pada prinsip dan model desain sistematis tertentu. Ada beragam model desain pembelajaran yang dapat dijadikan acuan oleh seorang desainer pembelajaran. Artinnya, seorang desainer pembelajaran harus memahami dan menguasai berbagai prisnip dan model-model desain pembelajaran dan mampu menggunakan model yang relevan sesuai dengan masalah kinerja yang ingin dipecahkan … kita tahu ada model Dick and Carey, model Atwi Suparman, Model Gerlach Elly dan lain-lain. Semuanya memiliki tujuan dan peruntukkannya sendiri-sendiri. Seorang desainer pembelajaran harus mampu kapan dan mengapa menggunakan model Dick and Carey, model Kemp, model Gerlach Elly dll. Tidak mungkin, dan tidak diperkenankan seorang desainer pembelajaran bekerja tanpa mengacu pada model yang relevan dan dkiuasainya.
4. Desain pembelajaran sering dipandang sebagai upaya menghasilkan transfer pelatihan dan peningkatan kinerja organisasi. Tujuan utama desain pembelajaran adalah peningkatan kinerja organsiasi.
5. Kompetensi desainer pembelajaran terentang mulai dari novice (amatir), berpengalaman (experienced), dan ahli (expert).
6. Beberapa desainer pembelajaran, terlepas dari keahliannya mampu menunjukkan semua kompetensi desain pembelajaran. Tidak semua desainer pembelajaran menguasai betul semua kompetensi desain pembelajaran. Desainer pembelajaran tidak harus menguasai semua desain pembelajaran. Cukup ekspert pada beberapa hal yang spesifik. Sama seperti dokter, tidak harus menguasai segala jenis spesialisasi. bukan begitu?
7. Kompetensi desain pembelajaran bersifat generik, dapat diubah untuk disesuaikan dengan kebutuhan (customization). Jelas, ya ga perlu dibahas lebih jauh.
8. Kompetensi desain pembelajaran menentukan cara dimana desain/perancangan harus dilakukan. Nah yang ini saya ga negrti persis maskudnya. ada yang bisa bantu?
9. Kompetensi desain pembelajaran merefleksikan nilai-nilai dan etika disiplin dan sosial. Desainer pembelajaran memiliki nilai dan kode etik. Sama seperti profesi lain, memiliki kode etik dan tata nilai yang harus dipatuhi … dokter, wartawan, pengacara, guru dan lain-lain sama-sama memiliki kode etik dan tata nilai masing-masing. Bahkan ada beberapa asosiasi yang mengeluarkan sertifikasi dan berhak memberikan lisensi atau mencabut profesinya bila melanggar tata nilai dan kode etik yang berlaku, seperti Association of Human Performance, dll.
10. Kompetensi desain pembelajaran harus bermakna dan berguna bagi desainer pembelajaran di seluruh dunia ini. Kompetensi desainer pembelajaran bersifat universal.

Fokus Desain Pembelajaran
Fokus desain pembelajaran adalah memecahkan masalah kinerja secara efektif dan efisien. Efektif sama dengan apakah kita melakukan sesuatu yang benar? dan efisien sama dengan apakah kita melakukan sesuatu dengan benar.

Landasan Panduan
Apa yang menjadi landasan panduan seorang desainer pembelajara dalam memecahkan masalah kinerja? Dasarnya adalah model konerja manusia. Model kinerja manusia menurut William terdiri dari dua, yaitu model komprehensif (comprehensive model) dan model situasional khusus (situation-specific model). Lengkapnya lihat presentasi saya.

Implementasi Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran tidak dilaksanakan secara intuitif, apalagi dikarang-karang. Tapi dilakukan secara sistematis, terurut berdasarkan langkah-langkah tertentu dan holistik alias komprehensif. Dilakukan secara sistemik, bukan pasrial. Bisa saja dilakukan secara linier atau setahap demi setahap, atau bahkan ietratif, dan tidak harus linier Begitu menurut Om Will, termasuk tante Rita Richey juga bilang begitu.

Dasar Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran mengadopsi pandangan sistem terbuka. Artinya, proses apapun dipengaruhi oleh lingkungan. Desain pembelajaran merupakan proses iteratif yang dipengaruhi oleh lingkungan. proses Desain pembelajaran menerima input dari lingkungan, mentransformasi kedalam operasi dalam sistem, mengirim output ke lingkungan dan menerima umpan balik yang menunjukkan seberapa baik fungsi berjalan.

Terakhir, Om Will menekankan bahwa tujuan desain pembelajaran adalah untuk memperoleh hasil yang paling cost-effective. Artinya. desainer pembelajaran harus mampu mengestimasi biaya dibandingkan dengan hasil yang ingin dicapai. Cost yang dikeluarkan untuk memcahkan masalah kinerja harus sebanding dengan impact dari solusi yang diimpelementasikan dalam organisasi.

Silakan download bahan presentasinya di sini:
Uwes Presentasi Desain Pembelajaran Mastering Ins design Processes – Chapter 1

Agar dapat mengajar dengan baik seorang instruktur memerlukan sebuah strategi yang dapat mengantarkannya kepada kesuksesan membelajarkan. Kesuksesan ini tentunya tidak bisa didapat dengan sendirinya, melainkan dengan mempelajari keahlian sampingan atau disebut sebut sebagai teaching performance.

Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajarang yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki.
Model desain pembelajaran yang ada dikelompokkan berdasarkan; tampilan visual (skema, diagram), penjabaran komponen di dalamnya, dan manfaat yang terkandung dalam model tersebut. Contoh dari perbedaan model desain pembelajaran ini misalnya adalah ketika Dick & Carey secara skema, menerapkan model yang prosedural, sedangkan Kemp, et.al. menerapkan model melingkar ( circular).

Komponen dasar dari desain pembelajaran adalah:
• Pebelajar ( pihak yang menjadi fokus ) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra syarat.
• Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus ) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pebelajar.
• Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari
• Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro = dalam kurun satu tahun atau mikro = dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.
• Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada pebelajar
• Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi ang sudah dikuasai atau belum.

Dalam disain pembelajaran dikenal beberapa disain pembelajaran diantaranya adalah:
Model berbasis sistem, mengembangkan teori sistem atau pendekatan sistem dalam pelaksanaannya.
Memiliki ciri:
• Jumlah komponen relatif banyak
• Seringkali diawali dengan analisis kebutuhan
• Memisahkan penilaian proses belajar dan penilaian terhadap program belajar
• Merupakan prosedur pengembangan, karena adanya alur feedback dan komponen revisi

Contoh: Model Rothwel & Kazanas (1994)
Model materi ajar atau pengetahuan ( content based ), menitikberatkan bagaimana suatu topik yang menjadi bagian dari suatu materi atau mata ajaran disampaikan kepada pebelajar.
Memiliki ciri:
• Komponen yang ada tidak banyak dan cenderung tidak lengkap
• Strategi penyampaian cenderung memberikan masukan bagaimana cara menjelaskan atau menyajikan materi di kelas.
• Kebanyakan mengacu kepada materi bersifat kognitif
• Lingkupnya sempit
• Tidak mencerminkan upaya pebelajar untuk menguasai kompetensi yang harus dicapai

Contoh:
Merril yang disunting Reigluth ( 1983 ) Desain pembelajaran CDT ( Component Display Theory)

Model Produk, ditandai dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk memproduksi suatu bahan ajar. Memiliki Ciri:
• Memiliki beberapa tahapan, yakni; tahap perancanaan (rumusan tujuan dan analisis kebutuhan), tahap pengembangan (pengembangan topik, penyusunan draft, produksi prototipe ), tahap penilaian ( ujicoba prototipe produk dan perbaikannya)
• Terkonsentrasi atas produksi bahan ajar tertentu
• Model dan cara kerja relatif sederhana
• Tidak ada kejelasan secara langsung tentang pelaksanaan KBM
• Model Kegiatan belajar mengajar (Classroom oriented), memandu seorang instruktur bagaimana mengelola atau menciptakan interaksi belajar mengajar yang tepat. Memiliki ciri:
• Relatif lebih banyak komponennya
• Tidak jarang aspek perbaikan juga dicantumkan di dalamnya
• Sangat memperhatikan pebelajar
• Mengisyaratkan ada aspek pengelolaan kelas
• Menyiratkan peran guru dalam menyampaikan materi
• Dapat diterapkan oleh instruktur sendiri tanpa tim khusus.
• Tidak mencakup suatu mata pelajaran tertentu
Selain model desain pembelajaran yang dijabarkan di atas, terdapat pula suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM), yakni model ASSURE, yang merupakan:
• Analyze Learner ( menganalisa pebelajar )
• State Objective (merumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi)
• Select Method, media, and materials ( memilih metode, media dan bahan ajar)
• Utilize media and materials ( menggunakan media dan bahan ajar)
• Require Learner participacion (mengembangkan peran serta pebelajar)
• Evaluate and Revise (menilai dan memperbaiki)

Desain pembelajaran merupakan bagian integral dari kinerja mengajar seorang instruktur.Untuk mendukung desain yang tepat seorang instruktur diharapkan mengenali sifat dan kategori keilmuan yang dibinanya.

Sumber: http://agusprayugo.wordpress.com

About sdndurenjaya2

USER

Posted on December 22, 2010, in Perihal. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment